Efektivitas Alkohol Melawan Virus Corona 19
Apakah benar alkohol bisa menjadi pembunuh virus? Lalu seberapa efektif alkohol dalam membunuh kuman dan virus tersebut?
Medical Manager Kalbe Consumer Health dr Helmin Agustina mengatakan alkohol secara in vitro efektif melawan bakteri gram positif dan bakteri vegetatif gram negatif (termasuk MRSA & MRSE), Herpes Simplex Virus, HIV, influenza virus, RSV dan vaccinia virus. Efektivitas dari alkohol tersebut tergantung porsi alkohol yang digunakan. "Larutan alkohol yang mengandung 70-80% adalah alkohol yang paling efektif (untuk membunuh virus dan kuman)," ujar dr Helmin kepada detikHealth baru-baru ini.
Secara lebih jelas, dilansir dari laman cdc.gov, alkohol dengan jumlah rendah belum bisa untuk membunuh kuman maupun virus. Namun alkohol dengan jumlah yang tepat yaitu di antara 60% hingga 80% bisa dengan efektif untuk membasmi virus. Kemudian dikutip dari situs indianexpress, virus dalam strukturnya mempunyai protein sebagai lapisan pelindung luar. Lapisan perlindungan itulah yang didenaturasi oleh alkohol 70% -80% sehingga bagian dalam dari virus terekspos, dan akhirnya membuat virus tersebut dapat mati. "Aktivitas antimikroba alkohol dihasilkan dari kemampuannya untuk mendenaturasi protein dari kuman sehingga kuman tidak dapat bertahan hidup," jelas dr Helmin.
Jadi dapat disimpulkan alkohol dapat dengan efektif digunakan untuk melawan virus. Namun hal tersebut tergantung dari produk yang digunakan dan kandungan alkohol yang tepat.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5145451/seberapa-efektif-alkohol-untuk-melawan-virus
Dalam mencegah penularan virus corona Covid-19, banyak orang menyediakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan ketika berpergian. Tapi, tidak semua hand sanitizer ampuh melawan virus corona Covid-19. Karena, ada beberapa jenis hand sanitizer yang terjual di pasaran. Tidak semua hand sanitizer memiliki kadar alkohol sama yang berfungsi melawan virus corona Covid-19.
"Ini perlu dipahami karena mungkin hand sanitizer yang Anda harapkan bisa melindungi diri justru tidak bekerja dengan baik," katanya. Adapun hand sanitizer yang tidak efektif membunuh virus corona Covid-19 adalah hand sanitizer yang tidak beralkohol. Tapi, hand sanitizer jenis inilah yang justru paling banyak dibeli orang karena alasan memiliki kulit sensitif. "Mungkin mereka mengira hand sanitizer tanpa alkohol itu bisa memberikan rasa aman bagi kulitnya yang sesnitif. Tapi produk itu tidak bekerja dalam melawan virus corona Covid-19," kata Andrew McLachlan dari Fakultas Farmasi Universitas Sydney dikutip dari ABC.
Para ahli telah memperingatkan untuk tidak sembarangan membeli hand sanitizer beralkohol. Hand sanitizer spray yang harum dengan 30 persen alkohol justru tidak berguna untuk membunuh virus. "Hand sanitizer rendah alkohol belum diuji atau disetujui karena produk ini tidak menunjukkan bisa bekerja melawan virus. Jadi Anda perlu menghindari membeli produk hand sanitizer rendah alkohol," kata Profesor Collignon.
Para ahli telah mengatakan hand sanitizer yang memenuhi standar untuk melawan virus, yakni mengandung alkohol 70%-80% . Hand sanitizer dengan kadar alkohol setingkat itulah yang seharusnya Anda beli. "Hand sanitizer berbasis alkohol tinggi paling efektif dalam membunuh virus, tidak hanya bakteri," kata Profesor McLachlan.
Di sisi lain, hand sanitizer dengan kandungan alkohol 96% juga bisa menimbulkan masalah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan alkohol membutuhkan formula lain untuk membuat hand sanitizer yang lebih efektif melawan virus. "Kandungan alkohol 96% justru tidak lebih efektif daripada alkohol 70%. Kandungan ini butuh formula tambahan untuk mendapatkan konsentrasi yang tepat," kata Profesor Collignon.
https://www.suara.com/health/2020/04/03/155435/tak-semua-hand-sanitizer-bisa-bunuh-virus-corona-covid-19-ini-yang-sesuai?page=all
Berapa Kadar Alkohol di Hand Sanitizer untuk Bunuh Virus Corona?
Hal terpenting yang harus diperhatikan saat membeli pembersih tangan baru adalah kandungan alkoholnya. Hannah Davies dari Northern Health Science Alliance mengatakan dibutuhkan setidaknya 60 persen etanol atau 70 persen alkohol agar produk itu efektif membunuh virus. “Jumlah ini diperlukan untuk secara efektif menonaktifkan virus yang mirip dengan SARS-CoV-2 ( penyebab pandemi Covid-19 ),” katanya.
Dia juga menyarankan untuk tidak pelit dalam mengoleskan pembersih tangan. Menurutnya, orang perlu menggunakan sekitar 2,5 hingga 3 ml cairan yang setara dengan sekitar dua kali pompa dari produk tersebut. Langkahnya, gosokkan ke seluruh telapak tangan atau di permukaan yang menurut Anda terkontaminasi setidaknya selama 25 hingga 30 detik. Membiarkan setetes kecil larut di telapak tangan tidak akan melindungi orang dari kuman apa pun termasuk virus corona.
Alkohol dapat menjadi senjata efektif melumpuhkan virus corona. Namun, sterilisasi penggunaan alkohol ini harus dengan kadar yang tepat dan dalam batas aman. Kadar alkohol yang tepat untuk membasmi virus adalah sebesar 70 persen. Virus corona itu sensitif terhadap panas dan efektif diinaktifkan (tidak aktif) oleh pelarut likuid, seperti alkohol 70 persen," ujar ahli mikrobiologi Fera Ibrahim saat ditemui di RS Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, ditulis Jumat (7/2/2020).
"Penggunaan alkohol 70 persen aman digunakan untuk kulit. Bukan hanya itu saja, pemanasan selama 20 menit (setelah mendidih) juga dapat diaplikasikan pada peralatan atau pakaian yang digunakan di daerah tempat virus tersebut berpotensi mewabah. Sterilisasi alat yang memerlukan perendaman dipanaskan hingga 100 derajat Celsius juga bisa diterapkan untuk peralatan kecil, mainan tertentu, botol bayi, dan lain-lain. "Perlu diketahui, penggunaan cairan alkohol pembunuh virus hanya bisa dilakukan untuk pemakaian luar, bukan cairan yang bisa diminum sembarangan.
Coronavirus merupakan virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak. Alkohol 70% dapat merusak lapisan lemak tersebut, sehingga membuat coronavirus cukup lemah dibandingkan dengan norovirus yang merupakan non-enveloped virus (virus tanpa selubung) dan virus lainnya yang memiliki cangkang protein yang lebih kuat.
Berikut ini bahan aktif dan konsentrasi kerjanya yang efektif terhadap coronavirus :
1 Accelerated hydrogen peroxide (0.5%)a dan Hydrogen peroxide (0.5%)e,h
2 Benzalkonium chloride / quaternary ammonium / alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride (0.05%)b
3 Chloroxylenol (0.12%)c
4 Ethyl alcohol atau ethanol (62-71%)d,e
5 Iodine in iodophor (50 ppm)b
6 Isopropanol atau 2-propanol (50%)b
7 Pine oil (0.23%)c
8 Povidone-iodine (1% iodine)d
9 Sodium hypochlorite (0.05 – 0.5%)d, f
10 Sodium chlorite (0.23%)b 11 Sodium dichloroisocyanurate (0.1-0.5%)g 12 Triclosan (0.05%)c
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201106/257/1314358/lipi-ungkap-disinfektan-ampuh-lawan-covid-19-ini-daftar-lengkapnya
Alkohol 70% dapat memusnakan semua protein virus corona
Virus corona baru masih terus mengundang rasa penasaran para ilmuwan dan peneliti di dunia. Hingga berbagai penelitian dilakukan untuk menguak virus yang telah menginfeksi jutaan orang di dunia. "Secara umum, bentuk virus corona ini bulat, dilapisi beberapa protein di permukaannya. Terdiri dari protein membran, protein spike (penancap), protein E (cangkang) dan protein N (nukleokapsida)," jelas Zeily Nurachman, profesor Biokimia di Fakultas MIPA ITB kepada Kompas.com, Jumat (8/5/2020). Prof Zeily mengatakan pada dasarnya, masyarakat tidak perlu takut dengan virus. Sebab, virus ini mahluk yang sangat lemah. "Sabun bersifat surfaktan, sehingga kalau kita menggunakan sabun, maka protein membran pada virus akan terkoyak. Dan, suasana basa, akan menghancurkan RNA virus," kata dia. Baca juga: Tipe Virus Corona di Indonesia Berbeda dengan 3 Jenis Lain di Dunia, Apa Maksudnya? Dalam sebuah penelitian, ilmuwan China menguraikan struktur penyusun virus corona baru ini. Penelitian ini kemudian dipublikasikan berbagai media, salah satunya disarikan Prof Zeily dari New York Times.
Dalam sebuah penelitian, ilmuwan China menguraikan struktur penyusun virus corona baru ini. Penelitian ini kemudian dipublikasikan berbagai media, salah satunya disarikan Prof Zeily dari New York Times.
Prof Zeily menjelaskan genom virus SARS-CoV-2 disusun oleh 30.000 basa nukleotida RNA yang mengekspresikan 29 protein. "Susunan genom ini yang kemudian nanti disejajarkan dengan urutan genom virus yang ada di Indonesia. Itu untuk mengetahui, apakah virus yang ada di Indonesia memiliki kekerabatan dengan virus yang ada di China," papar Prof Zeily. Virus corona penyebab Covid-19, kata Prof Zeily, memiliki beberapa struktur protein yang memiliki peranan penting dalam menginfeksi tubuh manusia.
"Ada 265 nukleotida, yang mana urutan ini merekrut mesin di dalam sel terinfeksi untuk membaca nukleotida RNA dan menerjemahkannya menjadi protein virus corona," ungkap dia. Prof Zeily mengatakan genom virus SARS-CoV-2 terbagi ada dua jenis protein, yakni protein non-struktural (NSP) dan proterin struktural (SP). "Dari susunan protein-proteinnya, virus corona ini bisa dibilang virus yang cerdas," kata dia. Berikut beberapa protein virus corona NSP yang berperan menyebabkan Covid-19 pada manusia.
1. Protein NSP1 penyabotase
Protein penyabotase ini berfungsi menghambat produksi sel terinfeksi dengan cara menghambat sintesis proteinnya. "Sehingga, protein virus akan terus terbaca, hingga terjadi penumpukan protein asing," kata Prof Zeily.
2. Protein NSP3 pengurai
Propetin NSP3 sebagai pengurai dan pemotong yang berfungsi melepaskan protein virus lain, sehingga mereka dapat melakukan tugasnya sendiri. Sel sehat akan menandai protein tua untuk dimusnahkan, tetapi NSP3 menghapus sinyal itu sehingga kemampuan sel melawan virus berkurang.
3. Protein NSP4 dan NSP6 pembuat gelembung
Penularan virus corona umumnya terjadi lewat droplet seseorang atau pasien positif Covid-19. Prof Zeily mengatakan virus ada di dalam droplet biasanya bukan droplet air. "Saat orang terinfeksi virus corona, maka area yang terinfeksi di saluran pernapasan akan banyak gelembung. Protein NSP4 ini yang membuat gelembung itu," jelas dia. Protein NSP4 dengan bantuan protein NSP3 dan NSP6, membangun gelembung berisi cairan di dalam sel yang terinfeksi. Di dalam NSP6, yang disebut dengan protein pabrik gelembung, maka virus-virus baru akan diproduksi.
4. Protein NSP7 dan NSP8 bantu NSP12 memperbanyak RNA
Protein NSP7 dan NSP8 adalah protein asisten penyalin yang membantu protein NSP12 dalam memperbanyak RNA. Sebagai mesin penyalin, protein NSP12 menyusun untaian nukleotida RNA menjadi genom virus baru. "Protein-protein NSP virus ini sebenarnya bisa menjadi target obat. Paling bagus adalah protein yang berperan dalam duplikasi yakni NSP12," jelas Prof Zeily. Oleh karenanya, obat-obat antivirus seperti remdisivir bekerja untuk menghambat protein NSP12.
5. Protein NSP10 yang mampu berkamuflase
Protein NSP10 memiliki kemampuan unik dan disebut sebagai protein kamuflase genetik. Sebab, dengan bekerjasama dengan protein NSP16, protein ini dapat menyamarkan virus agar tidak dihancurkan oleh sel yang terinfeksi. "Saat terinfeksi, tubuh akan mengeluarkan nuklease yang disebut RNAse yang berfungsi untuk menghancurkan RNA virus. Tetapi karena RNA virus telah berkamuflase, membuatnya tidak dihancurkan," kata Prof Zeily. Protein NSP10 akan memodifikasi urutan, sehingga urutan genomnya tidak bisa dihancurkan oleh RNAse.
6. Protein NSP13 pengurai RNA
Materi virus, yakni RNA akan dikemas dalam gulungan rumit seperti benang kusut. Namun, protein NSP13 ini akan menguraikannya, sehingga nukleotida dapat dibaca dan diekspresikan. "Supaya virus dapat menduplikasi dirinya, kalau informasinya dapat dibuka," imbuh Prof Zeily.7. Protein NSP14 pengoreksi yang cerdas7. Protein NSP14 pengoreksi yang cerdas
7. Prof Zeily mengungkapkan saat virus diperbanyak oleh protein NSP12, maka pembacaan genom akan semakin panjang. Di sini peran protein NSP14 untuk mengoreksi salinan genom virus corona yang salah. "NSP14 akan memotong kesalahan ini, sehingga urutan RNA menjadi benar. Itu mengapa virus corona ini saya bilang cerdas," jelas dia.
8. Protein NSP15 pembersih sisa RNA
Protein ini diduga memotong sisa RNA virus sebagai strategi untuk bersembunyi dari pertahanan antivirus sel yang terinfeksi. "Sisa potongan RNA ini bagi tubuh akan dianggap sebagai zat asing yang akan memberi efek demam. Selanjutnya alarm tubuh menyala untuk mengeluarkan antibodi. Pada kasus orang tanpa gejala (OTG), kerja NSP15 sempurna tanpa menyisakan potongan RNA," ungkap Prof Zeily.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/08/180300823/ahli-protein-virus-corona-membuat-sars-cov-2-jadi-virus-cerdas?page=all.
Metanol yang berhasil ditemukan dalam hand sanitizer ini mendapat pengujian terlebih dahulu. Sebab, Etanol atau yang bisa disebut alkoholatau etyl alkohol yang tertera di label adalah metanol. Alkohol yang aman untuk dicampurkan ke dalam hand sanitizer adalah Alkohol 70% atau isopropil alkohol ( IPA). Lantas, apa perbedaan metanol, etanol, dan isopropil alkohol? Menyadur dari Science Notes, berikut Suara.com rangkum.
Etanol atau ethyl alcohol merupakan satu-satunya jenis alkohol yang aman untuk diminum asalkan tidak terkontaminasi dan tidak dirubah sifatnya (denatured). Semua jenis alkohol memiliki sifat menyerap melalui kulit. Sementara metanol merupakan alkohol yang beracun dan bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf dan organ bahkan sampai memicu kanker karena bersifat karsinogenik. Biasanya, metanol digunakan di laboratorium sebagai pelarut, anti beku dan aditif bahan bakar. Umumnya juga banyak digunakan sebagai pelarut cat karena merupakan alkohol yang paling baik untuk melarutkan. Isopropil alkohol lebih banyak digunakan sebagai alkohol oles dan juga campuran untuk produk pembersih tangan. Sifatnya cepat menguap dari kulit dan menambahkan sensasi dingin. Meskipun aman untuk digunakan pada kulit, isopropil alkohol tidak aman untuk diminum seperti etanol.
Jadi, kandungan yang boleh digunakan untuk hand sanitizer ataupun kosmetik hanya etanol dan isopropil alkohol. Hati-hati dalam memilih produk hand sanitizer dan lebih jeli dalam melihat label komposisi. Hati-hati dalam menilih atau membeli alcohol, jangan mudah pecaya dengan alcohol yg di jual murah, bisa jadi harga murah karean dicampur dengan metanol atau kadar alkohonya 50-60% karena dicampur dengan air. Belilah alcohol di toko kimia terpecaya yang menjual alkohol 96%
PT. Indo Daisun Sakti menjual Etanol 70% dan 96%